BAB
1
PENDAHULUAN
1.1. Salam
Pendahuluan
Masyarakat dahulu berbeda dengan masyarakat
kini. Kini banyak barang yang dahulu tidak kita jumpai. Barang-barang dengan
teknologi yang tinggi sekarang
banyak
diperjualbelikan dan banyak diantaranya yang membuat kita terpukau.
Kita sebagai mahasiswa diharapkan dapat
membuktkan diri, memberikan suatu karya yang sesuai dengan kemajuan zaman.
Terpenting adalah kita dapat membuat
suatu karya
yang berguna bagi banyak orang.
Pada makalah ini kami akan memaparkan
karya-karya kami bagi masyarakat.Kami
membuat
karya arsitektural dari barang daur ulang.Di sini kita akan memaparkan
pentingnya barang tersebut, bahan yang dipakai, pembuatan, dll.
1.2. Latar
Belakang
Semakin bertumbuhnya waktu dan perkembangan
zaman serta populasi penduduk, semakin pula bertambah kerumitan dan
permasalahan yang manusia hadapi. Keinginan pun semakin beragam dan bertambah
banyak. Kita harus menyadari dan mengatasi permasalahan yang kita hadapi.
1.3.
Permasalahan
Beberapa
permasalahan pokok yang berkaitan dengan tugas kali ini adalah:
1) Semakin
banyaknya sampah yang harus ditanggulangi, sebab banyak produk yang
menghasilkan sampah yang tidak terurai.
2) Semakin
banyak populasi masyarakat, semakin banyak juga pengangguran.
3)
Perkembangan arsitektur sendiri membutuhkan ide-ide baru yang bermanfaat.
4) Harapan
masyarakat yang besar kepada praktisi terdidik memberikan solusi.
5) Keadaan
ekonomi yang membutuhkan suatu usaha-usaha mandiri yang bertumbuh maju.
6)
Persyaratan Tugas kuliah sebagai bukti kemampuan mahasiswa.
7) Kita
adalah hamba Tuhan dalam melayani bukan dilayani.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Pengertian Dinding
Dinding adalah suatu struktur padat yang
membatasi dan kadang melindungi suatu area. Umumnya, dinding membatasi suatu
bangunan dan menyokong struktur lainnya, membatasi ruang dalam bangunan menjadi
ruangan-ruangan, atau melindungi atau membatasi suatu ruang di alam terbuka.
Tiga jenis utama dinding struktural adalah dinding bangunan, dinding pembatas
(boundary), serta dinding penahan (retaining).
Dinding bangunan memiliki dua fungsi utama,
yaitu menyokong atap dan langit-langit, membagi ruangan, serta melindungi
terhadap intrusi dan cuaca. Dinding pembatas mencakup dinding privasi, dinding
penanda batas, serta dinding kota. Dinding jenis ini kadang sulit dibedakan
dengan pagar. Dinding penahan berfungsi sebagai penghadang gerakan tanah, batuan,
atau air dan dapat berupa bagian eksternal ataupun internal suatu bangunan.
Jenis
dinding :
1. Dinding
Partisi : Dinding ringan yang memisahkan antar ruang dalam. Terbuat dari
gypsum, fiber, tripleks atau Duplex
2. Dinding
Pembatas : Untung menandakan batas lahan. Atau bisa disebut dinding Privasi
3. Dinding
Penahan : Digunakan pada tanah yang berkontur dan dibutuhkan struktur tambahan
untuk menahan tekanan tanah.
4. Dinding
Struktural : Untuk menopang atap dan sama sekalitidak menggunakan cor beton
untuk kolom. Konstruksinya 100% mengandalkan pasangan batubata dan semen
5. Dinding
Non-Struktural : Dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas
apabila dinding di robohkan, maka bangunan tetap berdiri. beberapa material
dinding non-struktural diantaranya seperti batu bata, batako, bata ringan, kayu
dan kaca.
Dilihat dari macamnya, dinding
dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Dinding Interior. Dinding
Interior adalah dinding yang dipakai di dalam ruangan. Ada pemilik rumah yang
menginginkan rumahnya memiliki dinding permanen atau dinding massive, ada juga
pemilik yang menggunakan dinding bangunan yang mudah seperti menggunakan
partisi. Dinding partisi ini merupakan sekat pembatas yang dapat diangkat atau
dipindahkan.
2. Dinding Exterior. Adalah
dinding yang letaknya di luar ruangan. Karena terletak di luar ruangan maka
dinding exterior harus kuat, indah, dan tahan cuaca, terutama disesuaikan
dengan cuaca daerah sekitar. Disebut harus kuat karena dinding exterior
tersebut mengalami kontak langsung dengan kondisi lingkungan seperti perubahan
cuaca. Di daerah yang sering terjadi gempa, sering hujan, dan tingkat cuaca
panasnya tinggi, pemilihan jenis materialnya untuk dinding sangat berpengaruh
terhadap kekuatan dinding tersebut. Sementara itu, disebut indah karena
penampakan dari luar akan menjadi nilai tambah pada sebuah rumah atau bangunan
bila penampilannya indah.


3. Dinding Fungsi Khusus. Bila
dinding mempunyai fungsi khusus, tentu jenisnya disesuaikan dengan fungsi yang
harus diembannya. Misalnya dinding kedap suara, tentu dinding tersebut harus
terbuat dari bahan akustik yang disesuaikan dengan tingkat ambang kebisingan
yang dapat ditoleran.
Dilihat berdasarkan nilai
kenyamanan, nilai kesehatan, dan nilai keamanan, maka fungsi dari dinding
antara lain:
1. Sebagai pemisah antar ruangan
2. Sebagai pemisah ruang yang bersifat probadi, dan
bersifat umum
3. Sebagai penahan cahaya, angin, hujan, banjir, dan
lain-lain yang bersumber dari alam.
4. Sebagai pembatas dan penahan struktur (untuk fungsi
tertentu seperti dinding lift, resovoar, dan lain-lain)
5. Sebagai penahan kebisingan untuk ruang yang memerlukan
ambang kekedapan suara tertentu seperti studio rekaman atau studio siaran.
6. Sebagai penahan radiasi sinar atau zat-zat tertentu
seperti pada ruang radiologi, ruang operasi, laboratorium,dan lain-lain.
7. Sebagai fungsi artistik tertentu dan penyimpan
surat-surat berharga seperti brankas di bank dan lain-lain.



1.Finishing
Dinding
Tali Air
atau Sulur-sulur
Model tekstur yang paling banyak digunakan
adalah jenis tali air atau sulur-sulur.’Tali air adalah sebuah teknik membuat
tekstur pada permukaan dinding bangunan. Tekstur ini hanya berupa cekungan atau
tambahan plesteran yang membentuk garis lurus. Jenis ini terbuat dari bahan
adukan dengan komposisi lebih banyak semen dan sedikit pasir.
Sebelum membuat tali air, pastikan pasangan
tembok yang sudah diplester dalam keadaan kering. Siapkan peralatan yang
dibutuhkan seperti kayu dan garpu untuk mencetak. Untuk tali air dengan ukuran
yang kecil (kira-kira l cm), dapat menggu-nakan alat bantu garpu yang memang
dikhususkan untuk membuat tali air, atau garpu untuk menggaruk tanah. Untuk
ukuran yang besar (2cm-5cm) digunakan alat sebagai patokan lurus, semacam
penggaris dalam ukuran yang besar. Tarik benang dan ukur menggunakan selang
timbang sebagai panduan untuk menjaga agar tali air tetap lurus dan tidak
melengkung. Selama ini hanya dikenal tali air yang membentang secara
horizontal. Namun tali air ini juga bisa dibuat dengan posisi vertical.
2.Relief
Dinding dapat juga dijadikan media untuk
membuat karya seni dengan menggu-nakan model tekstur relief. Bentuk gambar yang
terdapat pada relief dapat meru-pakan sebuah illustrasi, penanda, lambang, atau
tidak berarti sama sekali, berupa hiasan dengan bentuk hewan ataupun tumbuhan.
Teknik pembuatannya adalah dengan menggambar dan membentuk pada adukan
plesteran yang sudah ditempelkan pada pasangan dinding tembok. Setelah itu
dilakukan penghalusan dengan menggunakan acian. Teknik lainnya adalah dengan
membuat ukiran pada bahan batu alam yang keras, seperti batu candi dan batu
palimanan. Kemudian batu ini ditempelkan sebagai bahan pelapis dinding.
3.Kamprot
Kamprot merupakan teknik melapisi pasangan
dinding bata atau pasangan dinding tembok lainnya dengan adukan plesteran yang
kasar. Teknik pembuatannya dengan cara melemparkan adukan plesteran melalui
kawat ayakan pasir yang dibentangkan di depan dinding yang akan dikamprot.
Plesteran dibiarkan mengering tanpa diratakan terlebih dahulu. Hasilnya,
dinding yang dikamprot akan mempunyai tekstur yang kasar. Selanjutnya permukaan
dinding ini diproses finishing menggunakan cat tembok.
4.Permukaan
Maju dan Mundur
Model penyusunan bata merah ekspos juga
dapat membuat tekstur yang unik pada dinding. Caranya, pasanglah batu bata
dengan posisi yang seharusnya, rebah dan memanjang. Kemudian setiap lima buah
bata, selingi dengan pasangan berposisi rebadan melebar, lalu teruskan dengan
posis rebah dan memanjang kembali. Dengan demikian akan terbentuk pasangan
dinding bata merah ekspos yang menjorok keluar pada beberapa bagian
permukaannya. Dinding pun berkesan maju dan mundur.Bata merah ekspos digunakan
agar tidak memerlukan plester dan acian untuk finishing-nya.
5.Finishing
Acian
– Finishing
Acian Menggunakan Kuas
Setelah
diberi plester adukan semen dan pasir, proses pelapisan dinding dapat
dilanjutkan dengan teknik acian menggunakan kuas. Sapuan kuas pada acian
dinding akan menimbulkan tekstur berupa jejak yang cukup menarik. Dianjurkan
untuk menggunakan jenis semen instan agar diperoleh hasil yang lebih baik,
lebih rata, dan lebih rapi.
– Finishing
Acian Menggunakan Rol
Proses ini
hampir sama dengan teknik kuas. perbedaannya hanya pada penggunaan alat. Acian
yang digunakan harus bersifat lebih cair agar dapat dioleskan menggunakan rol.
Teknik ini akan menghasilkan dinding dengan permukaan yang lebih rata tapi
memiliki tekstur.
6. Bentuk
Custom-Made
Banyak hal lain yang juga dapat diterapkan
pada proses pembuatan dinding, seperti membentuk tekstur dengan menggunakan
kape dan plamir tembok. Beberapa contohnya, antara lain:
• Bentuk
Cacing (curve), didapat dari plamir tembok yang dibuat agak melengkung, pendek,
dan menyebar secara merata pada dinding. Tampilannya seakan-akan terdapat
ratusan cacing pada permukaan dinding.
• Bentuk
Gelombang/Bentuk Sisik. diperoleh dari sapuan kape atau kuas dengan bentuk 1/2
lingkaran yang dipasang berbaris seperti sisik ikan.
G. Dinding
Alumunium Composie Panel
Saat ini
sudah menjadi solusi untuk finishing bagian facade (Kulit Luar) bangunan
bisa di
sebut juga (Casing) bangunan, selain itu juga bisa dikombinasikan seperti
Kusen
Aluminium, Kaca, dan Stainless Steel yang memberi kesan modern dan elegan.
sehingga
telah dipercaya mempercantik gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, Showroom,
Pabrik, Ruko, rumah tinggal dan fasilitas umum lainnya seperti rumah sakit,
tempat ibadah, dan pom bensin (SPBU).
Keunggulan
Aluminium Composite Panel :
– Beratnya
lebih ringan tetapi dengan kekuatan yang lebih tinggi
– Mudah
dibentuk di model sesuai keinginan
– Kemudahan
dan cepat untuk pemasangan
– Tahan
karat
– Mudah
untuk prawatan
7.Batu alam
Penggunaan
batu alam menghasilkan tampilan yang estetis. Biasanya diaplikasikan pada
dinding outdoor seperti untuk aksen pada dinding fasad depan di Teras atau bisa
juga pada dinding Taman dan area Kolam. Meskipun demikian, bisa juga dijadikan
lapisan untuk dinding dalam rumah. Aplikasinya bisa saja hanya pada bidang
tertentu saja, bukan di seluruh dindingnya. Misalnya sebagian dinding
ruang-ruang seperti Kamar Tidur, Dapur, Ruang Keluarga, Ruang Makan, bisa juga
diaplikasikan sebagian dengan lapisan batu alam dan lain-lain. Terpenting dalam
memasukkan unsur batu alam sebagai aksen, sesuaikan dengan arsitektur bangunan
dan jenis material yang dipilih.
a.Keramik
Umumnya keramik digunakan untuk melapisi
lantai. Namun kali ini kami perkenalkan juga pemakaian keramik untuk dinding.
Untuk area yang sering terkena air seperti Dapur dan Kamar Mandi, sudah umum
kita temui penggunakan keramik untuk melapisi dinding.
Penempatan
keramik pada lantai Teras, umumnya memakai keramik yang dipadankan dengan
lantainya. Kita bisa memanfaatkan keramik yang khusus untuk dinding atau
menggunakan keramik lantai. Keramik lantai bisa kita pakai pada dinding, namun
sebaliknya keramik dinding tidak bisa dipakai pada lantai. Keramik dinding
eksterior secara fisik hampir tidak bisa dibedakan. Di sini diperlukan
kreativitas kita dalam memilih keramiknya, dari warna, motif dan tekstur. Bisa
juga berupa gambar-gambar, kaligrafi, abstrak dan lain-lain.
b.Cat
Finishing yang paling umum dan paling
sederhana kita lakukan adalah mengecat dinding menjadi berwarna, sesuai dengan
selera kita. Selain selera, strategi mengecat juga bersifat fungsional, seperti
untuk memberi suasana tertentu pada interior, membuat rumah terlihat luas,
terasa lebih tinggi, lebih cerah dan lain-lain. Mengecat bisa juga dengan
kombinasi warna pada ruangan. Dalam hal ini mengecat salah satu dinding dengan
warna berbeda dari ketiga sisi lainnya. Dengan cara ini, kesan yang ditimbulkan
pada ruangan bisa berbeda. Selain cat polos, kita juga bisa menciptakan motif
tertentu pada dinding dengan mengecatnya menggunakan metode tertentu, seperti
metode mentutulkan kuas atau spons, serta melakukan gerakan khusus pada kuas
ketika mengecat, sehingga menghasilkan motif tertentu
c.Wallpaper
Wallpaper terbagi menjadi beberapa jenis tergantung
pada bahan pembuatnya seperti kertas, vinil, non woven, aluminium foil dan
natural weaves. Selain itu variasi lain dari wallpaper, pada warna dan
motifnya. Wallpaper bisa diaplikasikan ke seluruh permukaan dinding, bisa juga
hanya pada bagian tertentu saja, misalnya memberi aksen border. Wallpaper motif
daun, bunga, garis, abstrak dan lainnya tersedia di pasaran, bisa disesuaikan
dengan penataan interior di rumah Anda.
8.Panel
Terdapat banyak variasi panel dekorasi
dinding, baik yang sudah jadi, tinggal dipasang, maupun yang harus dikreasikan
pemilik rumah. Umumnya panel dekoratif terbuat dari material kayu dan gypsum.
Di permukaan panel ini kita dapat berkreasi, dengan memberi lapisan wallpaper,
dibuat menjadi padded wall hingga diukir menjadi carving panel. Panel pada
Foyer ataupun Ruang Tamu, pilih yang bermotif kontras agar terlihat eye
catching. Di ruang keluarga, panel dapat dijadikan backdrop di area teve. Di
ruang tidur, panel dipajang di dinding atas headboard.
Panel
wallpaper saat ini banyak ditemui di rumah-rumah Modern Kontemporer. Panel
wallpaper ini juga berguna untuk menutupi cacat pada dinding yang diakibatkan
retak rambut atau lembab. Panel wallpaper memiliki desain yang sangat beragam
sesuai keinginan.
Carving panel dapat diaplikasikan di semua
bagian interior, seperti menjadi partisi, dekorasi dinding, panel pada furnitur
dan lain-lain. Keunikkan carving panel dibanding partisi lainnya, terletak pada
ukiran (carving) yang tembus. Hasil carving-nya dapat dimanfaatkan sebagai
ventilasi atau lubang pencahayaan dan penghawaan. Carving, merupakan salah satu
cara membuat panel tampil beda. Kalau
panel yang biasa memberi efek 2 dimensi,
carving panel tampil 3 dimensi. Tak hanya dapat dinikmati di satu arah,
namun juga dua arah (depan belakang).
9.Lubang,
ceruk dan relief pada dinding
Selain mem-finishing dinding rata dan polos,
memberi sentuhan pada dinding juga dapat dalam bentuk mengolah dinding tersebut
menjadi “tidak rata”. Seperti membuat lubang yang bisa berfungsi sebagai tempat
“mengintip”, mendapatkan cahaya dari ruang di sebelahnya yang lebih terang,
serta memberi efek luas pada ruangan tersebut. Bisa juga dinding dibuat tidak
rata dengan pembuatan ceruk yang difungsikan sebagai rak untuk menempatkan
pernak-pernik pajangan dan art work yang memperindah ruang. Sedangkan pembuatan
relief pada dinding bisa dilakukan dengan semen atau gypsum yang bisa dibentuk
sesuai kreasi. Biasanya untuk menghadirkan kesan natural pada salah satu sudut
rumah.
Jenis-jenis
batu bata
a.Bata
Ringan
Bata ringan merupakan material modern
pengganti batu bata merah. Jika batu bata merah dikerjakan secara home industry
dengan kualitas bervariasi. Bata ringan dihasilkan melalui proses teknologi
modern aerasi dan autoklaf, sehingga dipastikan bermutu tinggi. Beberapa
keunggulan penggunaan bata ringan, kuat, tahan api, tahan air dan kedap suara.
Karena didesain secara ergonomis, menggunakan bata ringan menjadi hemat dalam
pemakaian bahan perekatnya.
Keunggulan
bata ringan (dalam hal ini dibandingkan dengan batu bata merah):
1. Presisi dan rata, sehingga tak sulit
membuat dinding terlihat rata dan rapi.
2. Hemat plesteran dan spasi hingga 75%
karena ukurannya yang lebih besar daripada batu bata merah.
3. Lebih ringan 50%, sehingga memperkecil
beban struktur dan mudah dalam pengangkutan.
4. Lebih cepat pengerjaannya karena
ukurannya yang besar dan bobotnya yang ringan.
5. Kedap suara sehingga tingkat kebisingan
dalam ruangan rendah.
6. Dapat menginsulasi panas, membuat suhu
dalam ruangan jadi stabil.
7. Kuat tekan dan dampak yang ditimbulkan
tidak berat ketika gempa.
8. Tahan api, aman ketika terjadi kebakaran.
9. Penetrasi air rendah, sehingga dinding
tidak mudah lembab dan cepat kering.
10. Ramah lingkungan karena 70% materialnya
udara.
11. Bisa langsung diberi aci tanpa harus
diplester terlebih dulu, dengan menggunakan semen khusus. Bahan dasar
acian/semen tersebut adalah pasir silika, semen, filler, dan zat aditif. Untuk
menggunakannya, semen ini hanya dicampur dengan air. Tetapi bisa juga menggunakan
bahan seperti pemasangan batako.
Umumnya memiliki ukuran 60 cm x
20 cm dengan ketebalan 8–10 cm.
Untuk dinding seluas 1 m2,
kira-kira membutuhkan:
12. Penggunaan rangka beton pengakunya lebih
luas, antara 9–12.
b.Bata
Heubel
Kekurangan dinding bata hebel/celcon:
1. Bata hebel/celcon = 8 buah
2. Semen instan = 11,43 kg
3. Air = 0,15–0,16 liter
1. Harga relative lebih mahal.
2. Tidak semua tukang pernah memasang bata
jenis ini.
3. Hanya toko material besar yang menjual
dan penjualannya dalam jumlah m3.
c.Bata Merah
• Batu bata merah dibuat dari tanah liat
yang dicetak, kemudian dibakar. Tidak semua tanah lihat bisa digunakan. Hanya
yang terdiri dari kandungan pasir tertentu.
• Umumnya memiliki ukuran: panjang 17-23
cm, lebar 7-11 cm, tebal 3-5 cm.
• Berat rata-rata 3 kg/biji (tergantung
merek dan daerah asal pembuatannya).
• Bahan baku yang dibutuhkan untuk
pasangan dinding bata merah adalah semen dan pasir ayakan. Untuk dinding kedap
air diperlukan campuran 1:2 atau 1:3 (artinya, 1 takaran semen dipadu dengan 3
takaran pasir yang sudah diayak). Untuk dinding yang tidak harus kedap air,
dapat digunakan perbandingan 1:4 hingga 1:6.
• Kelebihan dinding bata merah:
1. Kedap air, sehingga jarang terjadi
rembesan pada tembol akibat air hujan.
2. Keretakan relatif jarang terjadi.
3. Kuat dan tahan lama.
4. Penggunanaan rangka beton pengakunya
lebih luas, antara 9-12 m2.
• Kekurangan dinding bata merah:
1. Waktu pemasangan lebih lama dibandingkan
batako dan bahan dinding lainnya.
2. Biaya lebih tinggi.
d.Bata Muka
(facing brick)
· Bata jenis ini mempunyai kemasan pada
permukaannya yang bertekstur, berpasir atau licin serta mempunyai warna atau
corak yang sama.
· Bata jenis ini tidak perlu diplaster dan
digunakan untuk keperluan kecantikkan yang menunjukkan permukaan batu-bata yang menarik.
· Bata jenis ini juga tahan terhadap
keadaan cuaca
e.Bata
Teknik (engineering brick)
· Bata teknik ialah bata yang padat
· Bata jenis ini digunakan untuk
keperluan seperti:
– Tembok
penahan
– Dinding
yang menanggung beban
–
Tembok-landas dan dinding jambatan
–
Pembentungan bata
f. Batu Bata
Api (refraktori)
– Bata api ialah jenis bata khusus, yang
digunakan untuk mengalas atau melapik lubang cerobong, dandang dan tanur, atau
kerja-kerja lain di mana keadaan tahan panas diperlukan.
– Material refraktori diharapkan dapat tahan
terhadap temperatur tinggi, tahan terhadap korosi slag cair, logam cair dan
gas-gas agresif, siklus termal (thermal cycling), tahan terhadap benturan dan
abrasi dengan hanya sedikit perawatan.
– Refraktori didefinisikan sebagai material
konstruksi yang mampu mempertahankan bentuk dan kekuatannya pada temperatur
sangat tinggi dibawah beberapa kondisi seperti tegangan mekanik (mechanical
stress) dan serangan kimia (chemical attack) dari gas-gas panas, cairan atau
leburan dan semi leburan dari gelas, logam atau slag [Hancock, 1988 ].
– Refraktori dibuat dari berbagai jenis
material terutama keramik yang mana termasuk bahan-bahan seperti alumina,
lempung (clay), magnesia, chromit, silicon karbida dan lain-lain. Refraktori
digunakan untuk mengkonstruksi atau melapisi struktur yang berhubungan dengan
temperatur tinggi, dari perapian sampai blast furnace.
– Sifat-sifat ini diantaranya titik lebur
yang tinggi, kekuatan yang bagus pada temperatur tinggi, tahan terhadap
degradasi
g.Batu Bata
Pasir Kapur (kalsium silikat)
Bata cetak
pasir kapur tanpa pembakaran merupakan bahan bangunan alternatif pengganti batu
bata dari tanah liat yang pembuatannya memanfaatkan tanah pertanian dan merusak
lingkungan. Untuk pengujian kuat tekannya dibuat beberapa macam komposisi pasir
dan kapur dengan perbandingan 1 kp : 3 ps, 1 kp : 4 ps, dan 1 kp : 5 ps.
Komposisi 1 kp : 3 ps, pada umur 28 hari menunjukkan kuat tekan yang lebih baik
(kualitas II) pada pengujian tanpa perendaman benda uji. Pada pengujian benda
uji dengan perendaman selama 24 jam ternyata kuat tekannya lebih rendah.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara kuat tekan bata 1 kp : 4 ps, dan 1 kp
: 5 ps.
– Antara kegunaan bata ini ialah:
· Sesuai digunakan dalam kerja yang
memerlukan kuatan yang tinggi atau sentiasa terendam di dalam air
· Bata bangunan eksterior
· Bata yang diikat dengan motar
· Batu bata pasir kapur ini dibuat dari
campuran kapur dengan pasir yang dalam tahap pembuatan perbandingan antara pasir dan kapur yaitu 1 : 8 yang kemudian dicampur dengan air
sebagai pelarut yang ditekankan kedalam campuran dan dicetak sehingga membentuk
sebuah batu bata.
2.2.
Pengertian Dinding Partisi
Arti dari partisi atau sekat adalah pembatas
ruangan yang flexible. Penyekat yang dapat dipasang dan dipindah sesuai
keinginan. Penggunaan partisi sebagai pembatas ruangan dimana ruangan satu
dengan yang lainnya mempunyai fungsi yang berbeda. Selain fungsi pembatas
ruangan, partisi juga dapat difungsikan sebagai aksen dekoratif untuk
mengkonsep interior seperti Backdrop sehingga keberadaannya dapat membuat kesan
lebih hidup suatu ruangan, kesan kosong dapat dihindari berkat hadirnya
backdrop.
Sebagai tempat penyimpanan, adalah fungsi
lain dari partisi, dengan ketebalan tertentu partisi dapat diberikan cerukan
terbuka ataupun cerukan berpintu sehingga menyerupai bufet atau almari yang
mempunyai desain dua muka sehingga ruangan yang berada didepan dan
dibelakangnya menjadi terlihat lebih menarik. Berbeda dengan dinding, kalau
dinding juga merupakan partisi, tetapi mempunyai fungsi lebih, yaitu sebagai
pondasi dan penguat bangunan dan kekurangannya adalah sifatnya yang
permanen.Dengan desain yang variatif, partisi hadir dengan berbagai material
seperti kayu, rotan, kaca, bambu, kain panel, aluminium dan
lain-lain.Penggabungan material tersebut diharapkan menghasilkan tampilan
partisi yang cantik, sehingga menjadi elemen penunjang interior.
Mengenal Lebih Dekat tentang Partisi Ruangan
Beberapa hal yang mesti Anda
ketahui mengenai partisi ruangan, yang menyangkut tipe, fitur, ukuran, desain, dan
material yang digunakan untuk membuat partisi.
Bagi mereka yang berkecimpung di dunia interior desain,
mungkin sudah sangat familiar dengan istilah partisi. Ya, partisi ini merupakan
salah satu elemen yang membagi ruangan ke
dalam beberapa bagian. Banyak juga yang menyebut partisi ini sebagai ‘dividers’
atau ‘screens’. Partisi banyak digunakan terutama untuk rumah – rumah dengan
ruangan yang cukup luas, kemudian sang pemilik ingin membagi ruangan tersebut
ke dalam beberapa bagian. Biasanya, partisi ini juga merupakan dinding ruangan.
Tapi, kebanyakan pemilik rumah tak menginginkan pembatas yang bersifat
permanen. Untuk itulah, kebanyakan partisi bersifat non permanen / dapat
dipindah – pindah.
Selain untuk menambah jumlah ruangan yang ada di dalam
rumah, biasanya partisi ini digunakan juga untuk memisahkan
area publik dengan area privasi di suatu rumah.
Partisi ini juga tidak hanya hadir sebagai pelengkap, tapi bisa juga
dimanfaatkan untuk mempercantik ruangan. Bahkan, kini telah ada berbagai
model serta desain partisi dengan konsep dan penataan tertentu, misalnya untuk
konsep bisnis, personal, maupun komersial. Selain itu, tersedia juga beragam
partisi dari bahan – bahan yang bervariasi pula.
1. Fungsi – fungsi partisi
Seperti yang kita tahu, Partisi mampu membagi sebuah
ruangan dengan area yang luas ke dalam beberapa ruangan dengan ukuran yang
lebih kecil. Namun, tak jarang partisi ini digunakan sebagai bagian dari desain
interior ruangan tersebut, jadi bukan semata – mata untuk memisahkan ruangan
saja. Bahkan, tak hanya rumah yang kerap mengadopsi penggunaan partisi ini.
Partisi ini juga tak jarang kita temui di ruang perkantoran, sekolah, rumah
sakit, serta area publik lain.Partisi Ruangan dan Display Frame untuk Pajangan
di sekolah misalnya, partisi ini kerap digunakan untuk menciptakan kelas –
kelas yang berukuran lebih kecil. Setelah itu, bila sekolah tersebut mengadakan
acara yang melibatkan banyak orang, misalnya acara lulusan siswa, maka pihak
sekolah bisa langsung memindahkan partisi – partisi tersebut untuk mendapatkan
sebuah ruangan yang luas menyerupai aula, sehingga mampu menampung orang dalam
jumlah banyak.
Sedangkan di
kantor, kita sering menemui partisi ini dalam bentuk kubus – kubus yang membagi
ruang kerja antara satu pegawai dengan pegawai lainnya. Sehingga, boleh
dibilang partisi ini sangat fleksibel dan mampu mengatasi masalah ketersediaan
ruangan.
2. Tipe – tipe partisi
Di pasaran,
tentunya kita menjumpai beragam varian partisi. Namun setidaknya partisi –
partisi tersebut dapat digolongkan ke dalam 3 tipe. Beberapa contoh tipe
partisi yang paling banyak digunakan adalah akordion, folding panel dan juga
portabel ( mobile/ dapat dipindah – pindah). Tipe akordion biasanya terpasang
di langit – langit dan menjuntai ke bawah, misalnya seperti gorden atau tirai.
Tipe partisi folding panel biasanya terdiri dari 2 atau 3 panel yang berdiri
dan dapat dilipat. Sedangkan tipe partisi yang portable/mobile, biasanya di
bawah partisi terdapat roda sehingga memudahkannya untuk dipindah atau digeser
dari tempatnya semula.
3. Material yang biasa
digunakan pada partisi
Sebuah partisi bisa terdiri dari satu macam material,
tapi bisa juga terdiri dari berbagai macam material yang dikombinasikan menjadi
satu melalui proses manufaktur. Material yang banyak digunakan misalnya kayu,
plastik, bambu, vinyl, kulit, kaca, rotan, dan sebagainya. Setiap material
tersebut kemudian terbagi dalam beberapa konsep serta desain. Selain itu,
terkadang ada juga partisi yang hadir sekaligus sebagai marker boards (Papan
penilai), papan tulis, meja, dan biasanya tipe – tipe partisi tersebut lebih
banyak digunakan di kelas atau di ruang kerja.
4. Fitur – fitur lain yang ada
pada partisi
Seperti halnya
dinding, kita pun bisa menerapkan penggunaan aksesoris atau hiasanya yang biasa
kita aplikasikan pada dinding. Misalnya, dengan mengecat partisi ini dengan
berbagai macam warna atau motif yang menarik. Bisa juga kita menggantungkan
cermin, foto keluarga, atau lukisan pada partisi ini. Ukuran dari partisi ini
juga bervariasi dan tentunya disesuaikan dengan lebar dan tinggi ruangan.
Bahkan ada partisi yang tingginya bisa hampir mengenai tinggi ruangan, sehingga
hanya ada jarak kecil antara tepi partisi dengan langit – langit.
5. Tips serta pertimbangan lain
dalam memilih partisi
Dalam memilih dan membeli partisi,
biasanya sesuaikan dengan tujuan serta lokasi penempatan. Untuk partisi yang
akan digunakan di rumah, pastinya partisi dengan model dan desain yang unik
serta artistik lebih disukai. Selain itu, partisi tersebut harus menyediakan
tempat bagi pemilik rumah untuk berkreasi. Jangan lupa, pertimbangkan juga
material yang tepat. Usahakan jangan memilih partisi berbahan kaca bila Anda
memilik anak kecil di rumah.
6. Jenis-jenis Bahan Praktisi Dinding
a. Papan gypsum
Material ini sebenarnya unggul untuk membuat plafon, namun papan gypsum juga praktis untuk pembentukan dinding, baik dinding dalam (interior) maupun dinding luar (eksterior). Gypsumbisa diaplikasikan sebagai dinding dalam atau sebagai pembatas ruang (partisi). Hanya saja dinding dengan material ini tidak dapat menahan beban konstruksi bangunan. Dinding yang bagian dalam, bukan konstruksi bisa menggunakan papan gypsum sebagai pengganti penggunaan batu bata merah. Penggunaan papan gypsum untuk pemisah ruang ini bisa menghemat pemakaian semen dan pasir atau perekat lain, karena bentuknya yang lebar seperti papan. Yang harus dilakukan adalah membuat sistem rangka sebagai konstruksi dinding. Keunggulan papan gypsum mempunyai tingkat kemampuan akustik (Nouise Reduction Coefisien) tinggi dan daya serap suara yang sangat baik.
Untuk Dinding luar (eksterior) gypsum digunakan sebatas
menggantikan fungsi plester dan acian pada permukaan dinding bagian dalam bata,
bukan panel dinding secara utuh seperti dinding dalam. Gypsum untuk
dinding luar menggantikan dalam dinding, sehingga waktufinishing bisa
lebih cepat dan hasil akhir jauh lebih baik. Untuk memperkuat sambungan pada
sudut luar gypsum, terdapat UB Steel yakni paper tape dengan
proteksi plat metal, sehingga jika terjadi benturan akibat benda keras tidak
akan merusak papan gysum.
b. Papan semen bertekstur kayu (woodplank)
Bahan kayu lebih dulu dikenal masyarakat sebagai material untuk membangun rumah. Namun seiring perkembangan zaman, kayu tidak bisa lagi sembarangan diambil dan diproduksi. Kini, material yang bersahabat dengan alam, praktis dan efektif cenderung jadi pilihan. Salah satunya, papan semen bertekstur kayu (woodplank). Material ini memiliki banyak keunggulan, di antaranya tahan air, tahan api dan anti rayap.
Woodplank bermotif dan
bertekstur kayu alami yang indah. Kesan kayunya sangat menonjol dengan
urat-urat kayu yang terekspos. Mudah diaplikasikan sebagai dinding eksterior
maupun interior, juga untuk plafon dan pagar. Mudah juga untuk mengganti
warnanya sesuai keinginan, cukup dicat dengan cat eksterior berbahan dasar air.
Tersedia dalam berbagai dimensi 250 x 20 x 0,8 cm hingga 405 x 30 x 0,8 cm
dengan dua pilihan tipe, polos dan bertekstur
c. Batako putih ( Tras )
- Batako
putih dibuat dari campuran tras, batu kapur, dan air. Campuran tersebut
dicetak, lalu dibakar. Tras merupakan jenis tanah berwarna putih / putih
kecoklatan yang berasal dari pelapukan batu-batu gunung berapi.
- Umumnya
memiliki ukuran panjang 25-30 cm, tebal 8-10 cm, dan tinggi 14-18 cm.
- Untuk
dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
- Batako
tras = 25 buah
- Semen
= 0,215 sak
- Pasir
ayak (pasir pasang) = 0,025 m3
- Kelebihan
dinding batako putih:
- Pemasangan
relatif lebih cepat.
- Harga
relatif murah.
- Kekurangan
dinding batako putih:
- Rapuh
dan mudah pecah.
- Menyerap
air sehingga dapat menyebabkan tembok lembab.
- Dinding
mudah retak.
- Penggunaan
rangka beton pengaku relatif lebih banyak, antara 7,5-9 m2.
d. Batako semen / Batako Pres
- Batako
pres dibuat dari campuran semen PC dan pasir atau abu batu.
- Ada
yang dibuat secara manual (menggunakan tangan), ada juga yang menggunakan
mesin. Perbedaannya bisa dilihat pada kepadatan permukaan batakonya.
- Umumnya
memiliki ukuran panjang 36-40 cm, tebal 8–10 cm, dan tinggi 18-20 cm.
- Untuk
dinding seluas 1 m2, kira-kira membutuhkan:
- Batako
pres = 15 buah
- Semen
PC = 0,125 sak
- Pasir
ayak (pasir pasang} = 0,015 m3
- Kelebihan
dinding batako pres:
- Kedap
air sehingga sangat kecil kemungkinan terjadinya rembesan air.
- Pemasangan
lebih cepat.
- Penggunaan
rangka beton pengakunya lebih luas, antara 9 – 12 m2.
- Kekurangan
dinding batako pres:
- Harga
relatif lebih mahal dibanding batako tras.
- Mudah
terjadi retak rambut pada dinding.
- Mudah
dilubangi karena terdapat lubang pada bagian sisi dalamnya
e. Bataton
Bataton terbuat
dari campuran semen, agregat, pasir, kerikil, air dan bahan khusus lain.
Bahan-bahan ini dicetak dalam berbagai bentuk yang kemudian disebuat sebagai
bataton. Bentuk-bentuk bataton ini menyisakan rongga pada bagian dalamnya.Rongganya
bisa diisi baja untuk tiang kolom, juga bisa sebagai jalur pipa air dan kabel
listrik.
Banyak pilihan bentuk bataton yang diproduksi oleh Holcim
ini. Sebut saja blok beton berprofil H untuk dinding, bataton profil U untuk
balok pengikat fondasi (sloof ), dan balok pengaku (ringbalk ),
serta bataton bentuk kolom. Sedangkan bataton balok, rooster ,
dan lengkung menjadi material pendukung elemen rumah.
Rongga pada bataton dapat berperan juga sebagai isolator
panas. Rongga tersebut dapat menangkap rambatan radiasi panas pada dinding
akibat terpapar terik matahari. Dengan begitu, suhu radiasi panas pada dinding
tak seluruhnya merembes sampai ke dalam ruangan.
Daya tarik lain dari bataton adalah proses konstruksinya
lebih ekonomis jika dibandingkan bata merah. Contohnya pembuatan dinding bata
merah yang memerlukan bingkai struktur (kolom praktis, sloof ,
dan ringbalk ), yang harus menggunakan cetakan (bekisting ).
Selain menunggu masa keras beton, bekisting pada bingkai
struktur dinding tadi harus dilepas. Untuk pemasangannya, minimal satu hari,
dicor, besok dilepas, baru dipasang lagi. Kalau pakai blok beton cukup dalam
satu hari, dapat diisi tulangan besi, lalu bisa ditaruh pada atasnya. Tidak
perlu menggunakan bekisting. Jadi hemat kayu, waktu dan tenaga. Konstruksi jadi
lebih ekonomis.
f.Dinding kaca
Seiring dengan
meningkatnya produksi dan teknologi bahan kaca, penggunaan kaca sebagai bahan
konstruksi rumah pun meningkat dari tahun ke tahun. Dulu mungkin kita hanya
memakai kaca di rumah untuk jendela ataupun pintu. Namu sekarang kaca merupakan
bagian dari desain eksterior maupun interior rumah. Dinding kaca bisa membuat
rumah terlihat lebih luas dari aslinya. Halaman rumah yang hijau dan asri pun
dapat dilihat dari dalanm rumah yang menyebabkan suasana menjadi lebih alami
dan sejuk. Namun perlu dipertimbangkan juga jika dinding kaca langsung terkena
sinar matahari yang akan membuat udara dalam rumah menjadi panas.
g.Dinding lembaran (Cladding)
Bila anda
menginginkan pembuatan dinding dengan cepat, anda bisa mengganti dinding
konvensional dengan dinding partisi lembaran. Macamnya juga banyak, contohnya,
metal cladding, GRC atau Fiber Cement ( Kalsiboard ) untuk dinding bagian luar,
dan gypsum atau multiplex untuk dinding bagian dalam. Rangkanya terbuat dari
besi hollow atau baja ringan. Karena bobotnya yang lebih ringan system dinding
ini cocok digunakan pada bangunan yang berdiri diatas tanah berdaya dukung
rendah. Keuntungan lainnya adalah tahan gempa dan harganya pun lebih murah dari
dinding konvensional.
h. Dinding Kayu
Karena langka
dan mahalnya kayu dewasa ini, mungkin jarang sekali rumah yang memakai dinding
jenis ini. Kecuali untuk rumah-rumah di pedesaan atau rumah-rumah yang sengaja
desainnya bergaya country. Dinding papan kayu juga bisa digunakan pada bangunan
konstruksi rangka kayu. Kelebihan dinding ini adalah untuk menciptakan suasana
yang hangat dan natural. Suasana di dalam rumah pun akan lebih sejuk. Namun
perawatannya lah yang sulit. Kayu lebih mudah lapuk jika terkena panas dan
hujan. Belum lagi serangan rayap untuk daerah tropis seperti negara kita ini.
i.Papan Triplek/ Multiplek
Papan Multiplek dibuat dari serutan kayu
yang dilapiskan secara vertical dan horizontal secara berselangseling antar
lapisan, dan antar lapisan tersebut di press dengan tekanan tertentu dan di
lem. Dalam proses pembuatannya masing-masing lapisan pada triplek maupun
multiplek telah mengalami pengeringan yang sempurna dan telah difumigasi,
sehingga menjadikan papan triplek/multiplek tahan terhadap rayap dan hewan
pemakan kayu lainnya dan tidak mudah mengalami pelapukan.
Ketahanan
terhadap air
Papan Triplek/Multiplek bila
dibiarkan tanpa pelapis tidak akan tahan terlalu lama di tempat yang berair,
namun bila hanya tersiram untuk jangka waktu yang tidak terlalu lama, triplek
/multiplek lebih bertahan daripada papan gypsum standar. Bila direndam dalam
air dalam waktu yang cukup lama maka papan akan mengelupas tiap lapisannya, dan
melapuk. Namun dengan pelapisan yang baik partisi triplek/multiplek dapat
digunakan untuk ruang yang lembab (misal: sebagai partisi toilet)
Akustik
Papan Multiplek memiliki
tingkat reduksi yang cukup bagus (tergantung juga ketebalannya) dan mudah
dibentuk, sehingga papan multiplek cocok ruang yang memerlukan pengaturan tata
suara (misal gedung konser)
Harga
Dari soal harga saat ini harga
bahan bangunan berbahan dasar bahan kayu relatif lebih mahal saat ini. Harga
tiap lembar multiplek dipengaruhi oleh tebal dan tekstur kayu yang dipakai.
Bahan triplek/ multiplek sangat fleksibel karena bisa dibongkar pasang tanpa
banyak merusak bahan, dan bahan masih bisa digunakan lagi, hal ini menjadikan
bahan ini lebih ekonomis untuk jangka panjang (bila memang partisi sering di
bongkar pasang)
Ketahanan
Terhadap Api
Sifat bahan dasar kayu sebagai
penghantar api, Bahan multiplek sebaiknya dihindarkan untuk partisi ruang-
ruang yang kontak langsung dengan api (misal dapur, laboratorium dll)
penggunaan multiplek untuk partisi ruang yang retan terhadap api dapat diatasi
dengan penggunaan bahan pelapis yang tahan api.
Pemasangan
Dari segi pemasangan papan
multiplek lebih fleksibel dan mudah dibentuk manjadi model apapun, pemasangan
tidak memerlukan tenaga ahli khusus. Rangka untuk menyokong papan multiplek
juga bisa terbuat dari kayu maupun rangka metal. Kelebihan dari pemasangan
multiplek adalah bahan yang mudah dibentuk menjadi bentuk apapun, dan sisa
maupun bongkaran bisa dimanfaatkan lagi tanpa terlalu banyak kerusakan.
j.Papan Kalsium
Papan Kalsium terbuat dari panel kalsium-silikat
dan menggunakan serat selulosa sebagai penguat. Secara tampilan kasat mata
papan kalsium menyerupai bahan plafon fibercement, namun lebih tebal dan kuat.
Papan kalsium dalam proses produksinya telah mengalami pengeringan secara
autoclaving, sehingga tidak mengalami muai susut. Berat jenis papan lebih berat
daripada papan gypsum, namun dari sisi kekuatan dan kepadatan papan kalsium
lebih padat dan kuat. Dipasaran ketebalan papan kalsium terdiri dari
6mm,9mm dan 12 mm.
Ketahanan
terhadap air
Papan Kalsium lebih tahan
terhadap air dan lembab. Bila terkena air, papan kalsium tidak akan terurai
seperti halnya papan gypsum, ataupun terkelupas seperti triplek atau multiplek,
namun dari beberapa pengalaman yang saya temui, papan kalsium bila terkena air
dan lembab akan mudah sekali terdapat bercak-bercak hitam (jamur), namun hal
ini dapat dengan mudah diatasi dengan pengamplasan dan pengecatan kembali.
Akustik
Papan kalsium memiliki material yang cukup
padat, bahkan lebih padat dari plesteran dinding bata pada umumnya, oleh karena
itu dari segi akustik papan kalsium cenderung tidak dapat menyerap suara dengan
baik dan tidak cocok untuk ruang yang membutuhkan peredaman suara (misal ruang
pertunjukan atau studio)
Harga
Harga papan kalsium rata-rata dipasaran
relatif lebih mahal daripada papan gypsum standart dengan ketebalan yang sama,
namun dalam aplikasi partisi yang sama papan kalsium bisa menggunakan ketebalan
yang lebih tipis daripada papan gypsum. Namun bila dibandingkan dengan papan gypsum
untuk aplikasi khusus
( papan gypsum tahan api,
papan gypsum tahan kelembaban, maupun papan gypsum tahan benturan) maka harga
papan kalsium relatif lebih murah.
Ketahanan
Terhadap Api
Bahan papan kalsium rata-rata tidak mudah
terbakar dan tidak juga menyebarkan nyala api, sehingga bahan ini sangat cocok
untuk ruang-ruang yang membutukkan perlindungan terhadap api, dan yang rentan
pada kebakaran (mis: dapur, laboratorium, dll)
Ketahanan
Terhadap Benturan dan Goresan
Bahan dengan kerapatan yang padat,
menjadikan papan kalsium cocok diaplikasikan di ruang dimana banyak orang dan
barang berlalu lalang. Papan Kalsium tidak mudah ”gupil” dan gores, namun perlu
dicatat bahwa papan kalsium mempuyai sifat yang lebih getas, sehingga bila
mengalami benturan yang cukup keras pada bagian yang tidak terdapat rangka bisa
mengalami keretakan, dan keretakan pada papan kalsium memang bisa diatasi
dengan pemberiana plaster & compount seperti halnya pada gypsum, namun
hasilnya tidak bisa serapi papan gypsum.
Pemasangan
Dalam hal pemasangan tidak jauh beda dengan
pemasangan papan gypsum, namun perlu dicatat, bahwa papan kalsium dengan sifat
bahan yang lebih keras dan kaku maka biasanya bila rangka kurang rapi sambungan
antar panel juga terlihat begelombang, dan hal ini lebih sulit diatasi dengan
dempul daripada papan gypsum.
BAB 3
KARYA KELOMPOK

Gambar : 3 Karya Kelompok
Berikut
ini adalah penjelasan karya-karya kelompok kami, yang adalah 3 macam dinding
partisi dari bahan-bahan daur ulang.
3.1. Dinding partisi Geser.
Karya ini terbuat
dari bambu dan kain yang dihiasi kerang hijau. Dinding ini dapat dilipat
sedemikian rupa, juga kainya dapat diganti motif lain.



Proses pembuatan.
Pertama-tama menyaipkan bahan lalu merancang
bambu. Setelah bambu selesai baru mengerjakan desain kain. desain kain dapat
bermacam-macam sesuai keingi-nan.Demikianlah langkah-langkahnya :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.2. Dinding Partisi Diam.
Partisi ini
terbuat dari kayu daur tutup botol bekas.


Proses pembuatan.
Pertama-tama
rangka kayu dibuat dan diberi cat.setelah itu ditempel kain dan tutup botol
daur ulang.
3.3. Dinding Partisi Rumbai.
Partisi ini adalah partisi yang
menghadirkan pembatas tetapi dapat ditembus.
Proses pembuatan.

2.
BAB 4
PERHITUNGAN BIAYA
4.1.Biaya-biaya pembuatan desain.
Dinding partisi.
Kain 21rb Rp 21.000
3kg Tutup botol sekilo 4rb = Rp 12.000
bambu 9 @ Rp 6000 = Rp 54.000
3 Benang kenur 1gulung 1.500= Rp 4.500
Kerang Rp 10.000
Kayu Rp
22.500

Total Rp
124.000
Perkiraan Jual (per meter barang)
1.Partisi Geser Rp 80.000
2.Partisi Diam Rp 70.000
3.Partisi Rumbai Rp 50.000

Total Rp. 200.000
Keuntungan Rp. 76.000
4.2. Cara Pinjaman dan Perhitungan Kembali.
Perkiraan
peminjaman uang adalah sebesar Rp 1.000.000 dengan bunga perkiraan 20%
setahun.Cicilan perbulan Rp 100.000.
Barang yang bisa dihasilkan 8 paket dengan total
pendapatan Rp.1.600.0000.
Keuntungan yang didapat jika 8 paket terjual Rp 76.000 x
8 = Rp 608.000
dikurangi pinjaman menjadi Rp 508.000 perbulan.
BAB 5
Kesimpulan
5.1. Kesan dan Pesan
Kami bersyukur
untuk kesempatan yang kamki dapat.Tugas ini membuat kami lebih mengenal satu
sama lain anggota kelompok.Tugas ini juga membuat kami dapat menunjukan bahwa
kami dapat memberikan sumbangsih pada masyarakat
5.2. Penutup
Demikianlah makalah
tugas Ekonomi Kreatif kami tentang Dinding Partisi.Kami
berterima kasih kepada Tuhan atas segala
anigrahnya.Terima kasihjuga kepada dosen mata kuliah Ekonomi Kreatif bapak
Ir.ramos pasaribu,MT.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar